Friday, December 16, 2011

Pesona Pantai Gunungkidul: Cantiknya Pantai Siung

Foto pantai gunungkidul, ternyata cantik dan mengesankan. Ini beberapa foto pantai karya teman2 di grup Gunungkidul Photography.

siung sisi barat

Pak Nelayan yang Murah Hati

Pembaca tahu  tentu bisa membayangkan bagaimana perjalanan seekor tuna terhidang di meja makan? Pertama tentu karena ada laut, lalu pak nelayan dengan kapalnya melaut menjaring ikan. Setelah di bawa ke darat kemudian dibeli pengepul yang kemudian  berkeliling menjualnya ke kita.

Tuesday, December 13, 2011

Birunya langit dan putihnya pasir di Pantai Krakal

Pantai Krakal, salah satu pantai yang terletak di kawasan pantai selatan Gunungkidul.  Pantai ini terletak di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, jaraknya 37 km dari ibukota Wonosari. Jika ditempuh dengan kendaraan bermotor kira-kira 1 jam. Jalan menuju ke pantai ini sudah mulus beraspal hotmix.
hamparan pasir putih

Menikmati kesendirian di pantai Ngetun

Pantai Ngetun, di Desa Purwodadi, Tepus, Gunungkidul
Menikmati sepi di Pantai Ngetun

Sekar Kusuma, tempat untuk santai atau pertemuan

Di Kota Wonosari yang kecil ini, tidak mudah menemukan tempat yang bisa untuk bersantai bersama keluarga. Memang banyak rumah makan di seputaran wonosari, namun sebagian besar konsepnya rumah makan yang hanya untuk makan saja. Jadi jika ingin berlama-lama duduk ngobrol, nyantai jadi gak enak sendiri. Sementara itu banyak juga tempat jajan di pinggir jalan, dengan konsep lesehan seperti warung bakmi, sate, dan teh. Tapi kadang lokasi di pinggir jalan kurang memberikan privasi dan tempatnya terlalu ramai.

Friday, December 9, 2011

Memandang laut lepas dari Kukup Beach Nature Inn

Gambar hotel tampak depan
Tanggal 9 Desember, saya bersama Mas Agung dan Elok ke Pantai Kukup untuk survey hotel. Ada sebuah hotel yang paling besar di sini, dimiliki oleh Pak Hardi, seorang pengusaha tiket bus di terminal Wonosari. Hotel yang namanya tidak mudah diingat, karena namanya tidak praktis dan pakai bahasa asing lagi, tempatnya sangat strategis karena paling dekat dengan pantai. Letaknya di belakang pendopo Pantai Kukup,  mobil bisa masuk ke halaman bahkan sampai atas bukit.

Anak-anak, betapa mudahnya menjadi bahagia

Tanggal 1 Desember yang lalu, saya dan istri pergi ke Pantai Baron dalam rangka mengambil data penelitian. Sambil menunggu kapal nelayan yang merapat ke pantai, kami santai dahulu sambil berteduh di gubub-gubug pinggir pantai. Laut masih surut, ombaknya pun tidak terlalu tinggi. Aliran air dari sungai bawah tanah di sebelah barat pantai mengarah ke timur sampai di bawah tebing sisi timur. Aliran air tawar yang tenang dan tidak dalam. Beberapa  anak nelayan setempat tampak berenang dan bermain air di Sungai kelihatan riang gembira, melompat dan tenggelam di aliran sungai yang tenang. Mereka tertawa bahagia. Siang itu udara memang panas sekali maka pantaslah bila anak-anak bermain air  untuk mengusir hawa panas.
bermain air di sungai sumber Baron
Byuuuur berenang di sungai pantai baron
Lihat saja, seorang anak melompat ke air : byuuuur. Sambil tertawa-tawa bahagia. Betapa bahagianya mereka , betapa mudahnya untuk merasa bahagia. Betapa sederhanya kebahagiaan bagi anak-anak desa itu. Betapa murahnya Tuhan memberi alam yang indah dan segar untuk kita nikmati. Betapa mahalnya jika anak-anak desa itu harus membeli kebahagiaan bila harus renang di kolam renang di kota. Betapa mahalnya bila menikmati pemandangan alam yang indah harus membayar. Tuhan sudah menyediakanya gratis untuk kita.Alam yang indah, air segar, udara segar, ikan segar untuk dimakan. Semua itu sudah cukup menjadi alasan bagi kita untuk merasa bahagia dan kaya. Coba luangkan waktu sejenak untuk menikmati pemandangan alam, rasakan kesegaranya, terimalah kebahagiaan agar mengaliri pembuluh darah. Dan jadilah orang yang bahagia penuh rasa syukur kepada Tuhan.


<<<<<<<<Sebelumnya                                                                                            selanjutnya >>>>>>>

Baron Beach

Gunungkidul regency which lies about 39 km away in the south east of Jogjakarta City, covers about 1.485,36 km2 area or 46,63% of the Jogjakarta Special Province. Gunungkidul consist of 18 subdistricts and 144 villages. Based on its topography and land conditions, is generally devided into 3 areas, memberly :
1. Zona Batur Agung
2. ledok Wonosari Zone
3. Pegunungan sewu Zone.

Menikmati Soto Ndeso di Rumah Makan Prasojo

Hari ini tanggal 9 Desember 2011, saya bersama tim bisnisgunungkidul.com,yaitu Mas Elok dan Mas Agung dolan-dolan ke Gua Pindul.Setelah dari sana ternyata sudah mendekati jam 12 siang, padahal perjalanan rencananya masih harus ke Pantai Kukup. Karena sudah waktu makan siang dan jika makan di pantai waktunya akan kesorean maka kami mampir di Rumah makan Prasojo yang ada di Desa Grogol. Dari Wonosari sekitar 3km jalanya ke arah Gua Pindul. Rumah makan ini tampak sederhana dengan cat hijau di temboknya, keadaannya bersih dan rapi. Jadi walalupun rumah makan "ndeso" keadaanya  tergolong cukup bersih. Menu yang disajikan termasuk dalam "fast food" yaitu bakso, soto dan mie ayam. Kami bertiga memilih tiga jenis menu yang beda pula. Saya memiliki soto, Mas Agung pesan Bakso , sedangkan Mas Elok makan mie ayam bakso.
Rumah makan Prasojo, di desa Grogol Bejiharjo GK


Wednesday, December 7, 2011

Ikan amfibi atau bentik?

Rekan saya Eddy Guano mengirim gambar ikan ke wall Wildlife of Karst Gunungksewu. Ikan tersebut saya dapatkan dari tangkapan nelayan di Pantai Baron pada bulan November lalu. Bentuknya memang aneh, artinya kami baru kali ini melihatnya. Teman saya tersebut kemudian menduga bahwa jenis ini mungkin ikan amfibi, yaitu jenis ikan yang sering muncul ke permukaan di daerah pasang surut atau sering nongkrong di karang-karang pantai. Jadi seperti jenis katak yang bisa hidup di dua dunia. Ada rekan yang lain di forum tersebut yang masih meragukan dugaan Eddy Guano, dia menduga ikan tersebut adalah jenis ikan bentik

Catopsilia sp.: Kupu kecil dari Perbukitan karst

Catopsilia sp. adalah nama untuk suatu jenis kupu kupu yang banyak ditemukan di daerah karst Gunungkidul. Kupu-kupu ini terbang secara bergerombol dan mempunyai kebiasaan hinggap di tanah-tanah basah. Pada waktu saya masih kecil,  saya sering melihat kupu-kupu ini dalam jumlah ratusan terbang dan hinggap di tepian sungai belakang rumah. Saat ini fenomena tersebut sudah tidak saya jumpai lagi. Belum lama ini saya juga mengamatinya  di Pantai Baron, Gunungkidul. Sekumpulan Catopsilia sp. hinggap di hamparan pasir pantai yang masih basah. Ketika didekati dalam jarak 2 meter saja ternyata mereka sudah bisa mendeteksi kehadiran manusia , kemudian terbang menghindar.
sekumpulan Catopsilia sp. hinggap di pasir pantai Baron

Ternyata sebaranya cukup luas sampai daerah pantai. Mereka hinggap di pasir tepi pantai.Saya menduga kebiasaan hinggap pada tempat-tempat basah ini  berkaitan dengan  perilaku menghisap untuk mendapatkan  mineral-mineral tertentu.
Catopsilia sp. hinggap di bunga kertas (foto oleh Eddy Guano )
 Selain hinggap di tempat basah tentu saja seperti umumnya kupu-kupu, mereka juga suka hinggap pada bunga. Rekan saya , Eddy Guano, member catatan untuk jenis ini. Bila sudah sering ditemui, biasanya pada awal musim hujan, tandaya akan segera musim ulat trembesi. Fenonema ini terjadi di daerah karst Gunungkidul..

Monday, December 5, 2011

Roti bakar di Alun-alun Wonosari

Lagi-lagi edisi jajan.Tanggal 1 Desember pagi saya baru kembali dari jakarta. Siangnya meluncur ke Baron, menikmati Oseng-oseng gurita. Malamnya, untuk menebus rasa bersalah karena tidak mengajak anak-anak Baron, si kembar kami ajak jajan roti bakar dan pisang bakar di alun-alun Wonosari.
Si penjualnya, mengawali usahanya dari naik sepeda saja sampai sekarang sudah naik motor. Warungnya cukup ramai karena ini satu-satunya yang menyajikan roti bakar, jagung bakar di alun-alun Wonosari. Kami memesan roti bakar 1 dan pisang bakar 1 untuk si kembar. Pisang bakar atasnya ditaburi coklat meses dan keju. Rasanya gurih dan manis.
Si kembar Aji dan Jati bersama ibunya

Oseng Gurita di Pantai Baron

Menu oseng-oseng gurita
Tanggal 1 Desember, tepat di awal bulan terakhir tahun ini, saya bersama istri pergi ke Baron. Sebenarnya ini jadwal rutin untuk mengambil data di Baron. Yang agak berbeda tentu menu makanya. Mulai pertengahan November sampai awal bulan desember ini nelayan Baron tidak lagi banyak menangkap ikan seperti biasanya. Mereka  ke laut terutama untuk memancig gurita menggunakan alat pancing buatan sendiri.Beberapa waktu ini harga gurita cukup tinggi lebih tinggi dari komoditas ikan. Ini yang menarik nelayan lebih menekuni memancing gurita ketimbang menjaring ikan. Tapi gurita tentu saja tidak muncul sepanjang tahun.

Menikmati Suasana Sore di Warung Pak Raji, Pantai Drini Gunungkidul

Satu hal yang membuat saya bahagia adalah melihat si kembar bermain, tertawa-tawa, sementara saya dan ibunya melihat mereka dari kejauhan sambil menikmati teh panas. Seperti yang terjadi pada tanggal 4 Desember kemarin,  mumpung hari minggu kami berangkat ke pantai Drini mengendarai Pickup tua kesayangan. Mobil yang umurnya sudah sama dengan saya. Dari Wonosari berangkat jam 2 an, langsung menuju ke Pantai Drini. Suasana sore itu enak sekali, tidak panas dan pengunjung tidak terlalu ramai. Mata saya langsung disambut pemandangan hamparan pasir putih yang bersih. Di tepian pantai berdiri warung-warung tradisional milik masyarakat setempat. walaupun sederhanya namun cukup bersih dan nyaman untuk duduk-duduk bersantai. Mereka sangat ramah terhadap pengunjung.

Ayang Goreng di RM Seger Waras: Suatu sore di Tepian Kali Pentung

Tanggal 5 Desember kemarin saya mengajak si kembar Aji dan Jati menjemput ibunya yang pulang dari Jogja. Dari Wonosari  kami berangkat jam 4 sore.  Saya memegang sopir ditemani sikembar tercinta, yang sudah mulai bisa diajak bepergian. Perjalanan dari Wonosari cukup  di jalanan lalu lalang kendaraan besar, bis, truk dan mobil-mobil pribadi. Maklumlah jam 4 sorean seperti ini waktunya orang pulang dari tempat kerja atau malah pergi ke Jogja.