Monday, December 5, 2011

Oseng Gurita di Pantai Baron

Menu oseng-oseng gurita
Tanggal 1 Desember, tepat di awal bulan terakhir tahun ini, saya bersama istri pergi ke Baron. Sebenarnya ini jadwal rutin untuk mengambil data di Baron. Yang agak berbeda tentu menu makanya. Mulai pertengahan November sampai awal bulan desember ini nelayan Baron tidak lagi banyak menangkap ikan seperti biasanya. Mereka  ke laut terutama untuk memancig gurita menggunakan alat pancing buatan sendiri.Beberapa waktu ini harga gurita cukup tinggi lebih tinggi dari komoditas ikan. Ini yang menarik nelayan lebih menekuni memancing gurita ketimbang menjaring ikan. Tapi gurita tentu saja tidak muncul sepanjang tahun.


Alat pancing gurita buatan nelayan Pantai Baron
 Kami membeli 0.5 kg gurita di TPI  dengan harga sahabat karena kami sudah cukup kenal dengan juragan ikan yang memborong hasil nelayan. Tadinya malah disuruh bayar terserah saja...  Gurita tidak kami bawa pulang tapi  langsung kami setor ke warung, supaya langsung dimasak oseng-oseng. hasilnya seperti ini :

Dagingnya berasa kenyil-kenyil seperti rempelo ayam. Hewan yang masuk golongan Muluska ini sama sekali tidak bertulang maka masuk ke kelompok  Avertbrata atau hewan tidak bertulang belakang. Anggota geraknya berupa tentakel sejumlah delapan sehingga dimasukkan ke Oktapoda. porsi setengah kilo gurita kami habiskan berdua sampai nambah berkali-kali.Setelah makan tentu saja kekenyangan.O ya kami makan di warungnya Bu Rini, yang lokasinya di Pantai Baron paling dekat dengan TPI. Bu Rini pemilik warung, hanya ke sini kalo hari ramai seperti Sabtu Minggu. Dia rumahnya di Wonosari.
Tampaknya istriku pun menikmati menu oseng-oseng gurita ini.





1 comment:

  1. jangan kebanyakan Gurita..kolesterolnya tinggi mas/mbak :D

    ReplyDelete