Satu hal yang membuat saya bahagia adalah melihat si kembar bermain, tertawa-tawa, sementara saya dan ibunya melihat mereka dari kejauhan sambil menikmati teh panas. Seperti yang terjadi pada tanggal 4 Desember kemarin, mumpung hari minggu kami berangkat ke pantai Drini mengendarai Pickup tua kesayangan. Mobil yang umurnya sudah sama dengan saya. Dari Wonosari berangkat jam 2 an, langsung menuju ke Pantai Drini. Suasana sore itu enak sekali, tidak panas dan pengunjung tidak terlalu ramai. Mata saya langsung disambut pemandangan hamparan pasir putih yang bersih. Di tepian pantai berdiri warung-warung tradisional milik masyarakat setempat. walaupun sederhanya namun cukup bersih dan nyaman untuk duduk-duduk bersantai. Mereka sangat ramah terhadap pengunjung.
Setelah si kembar puas bermain di air, kami menuju warung Pak Raji, nelayan setempat sekaligus pemilik warung. Warung kecil yang sederhanya namun bersih. Sore itu tersedia ikan cucut, lobster, dan kakap. Kami memilih kakap saja. Sebenarnya harga lobster hari itu sedang murah. Ikan yang disajikan di warung ini tentu saja terjamin kesegaranya karena didapat langsung dari nelayan yang mendarat di Pantai Drini.
Dari warung ini kami bisa duduk sambil melemparkan pandangan ke pantai dan laut melihat para pengunjung yang masih bermain di laut. Sebagian besar warung di Drini memang berada di hamparan pasir tepi pantai, sehingga langsung memiliki pemandangan ke laut.
Kami memesan ikan goren dan 2 gelas teh panas. Sementara menikmati teh, si kembar yang telah selesai makan bermain berdua di pasir depan warung.
Wah rasanya tiada kebahagiaan yang lebih saat melihat mereka berdua tertawa lepas bermain di pantai.Dalam hati saya berucap syukur kepada Tuhan...
Oya pantai Drini bisa dijangkau dari Wonosari sekitar 1 jam kalo pake mobil tua seperti saya punya. Tapi kalo pake mobil yang jalannya Wuuuuuzz tentunya lebih cepat sampai lokasi.
wow...very beautiful moment!!! jadi pengen ke sana juga saya..menikmati santapan ikan lezat yg fresh dari Drini,,
ReplyDelete